Pengertian COCOMO
• Dasar persamaan perkiraan biaya.
• Setiap asumsi yang dibuat dalam model.
• Setiap definisi.
• Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan
secara eksplisit
Jenis-Jenis
COCOMO
1. Dasar Cocomo
Dengan
menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang
berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan
perkiraan DSI.
Dengan rincian
untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan
menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line,
embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat
besar).
Model COCOMO
dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
. Proyek organik (organic mode)Adalah
proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah
berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
· Proyek sedang (semi-detached
mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang,
dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
· Proyek terintegrasi (embedded
mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat
Model COCOMO
dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:
keterangan :
E :
besarnya usaha (orang-bulan)
D :
lama waktu pengerjaan (bulan)
KLOC :
estimasi jumlah baris kode (ribuan)
P :
jumlah orang yang diperlukan.
2. Model COCOMO
Lanjut (Intermediate COCOMO)
Pengembangan
model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah
biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam
kategori dan subkatagori sebagai berikut:
A. Atribut produk
(product attributes)
1. Reliabilitas
perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2. Ukuran basis
data aplikasi (DATA)
3. Kompleksitas
produk (CPLX)
B. Atribut
perangkat keras (computer attributes)
1. Waktu eksekusi
program ketika dijalankan (TIME)
2. Memori yang
dipakai (STOR)
3. Kecepatan
mesin virtual (VIRT)
4. Waktu yang
diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
C. Atribut sumber
daya manusia (personnel attributes)
1. Kemampuan
analisis (ACAP)
2. Kemampuan ahli
perangkat lunak (PCAP)
3. Pengalaman
membuat aplikasi (AEXP)
4. Pengalaman
penggunaan mesin virtual (VEXP)
5. Pengalaman
dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
D. Atribut proyek
(project attributes)
1. Penggunaan
sistem pemrograman modern(MODP)
2. Penggunaan
perangkat lunak (TOOL)
3. Jadwal
pengembangan yang diperlukan (SCED)
3. Model COCOMO
II (Complete atau Detailed COCOMO model)
Model COCOMO II,
pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian
menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama seperti COCOMO
Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk
aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very
high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih
besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di
bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot
pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam
COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail
dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar