Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang
dilakukan kelompok remaja kota
merupakan sebuah kajian
yang menarik untuk dibahas. Perkelahian
antar pelajar yang pada umumnya masih remaja
sangat merugikan dan perlu upaya
untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya
mengurangi.
TUJUAN
Tujuan pembahasan ini adalah mengetahui
rangsangan atau pengaruh ter hadap agresivitas
yang dilakukan oleh remaja kota,
membahas pengaruh identitas kelompok yang
sangat kuat yang menyebabkan timbul sikap negatif
dan mengeksklusifkan kelompok lain, mengetahui faktor-faktor apa sajakah
yang memicu perilaku remaja kota serta mencari penanggulangan yang tepat dalam menyikapi kenakalan remaja kota.
Selain itu tujuan dari pada studi kasus sekarang ini secara
umum adalah untuk menjelaskan fenomena tawuran antar pelajar baik dari segi atau
faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, motivasi para pelajar
untuk ikut tawuran, dan bagaimana peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menghambat kekerasan yang ada di kalangan pelajar saat ini.
Uraian
Kasus
Jumat (30/9/2011) tawuran antara siswa
SMA 70 dengan siswa yang diduga berasal SMA 82 Jakarta. Peristiwa tawuran
tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, entah mengapa sejumlah siswa yang
diduga SMA Negeri 82 Jakarta mendatangi kawasan Bulungan, Jakarta Selatan.
Melihat puluhan siswa SMA 70 Jakarta yang telah berkumpul di GOR Bulungan, maka
pecahlah tawuran tersebut. "Diduga (SMA 70) melawan SMA 82, tawuran
bubar setelah petugas datang," kata Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Hando
di lokasi kejadian, Jumat (30/9/2011). Petugas dari Polsek Kebayoran Baru dan
Polres Jakarta Selatan yang datang menyisir Jalan Mendawai dan menggeledah
sejumlah pelajar yang berkumpul. Hasilnya tiga gear motor dan satu golok
ditemukan di parit jalan tersebut. Pelajar yang menggunakan motor itu lalu
dibubarkan oleh petugas.
Polisi lalu mendapat informasi bahwa sejumlah
pelajar masih berkerumun di dalam GOR Bulungan. Mereka lalu mengumpulkan
pelajar dihalaman GOR Bulungan, disana petugas kembali menemukan satu gear
motor dan dua stik golf. Salah seorang pelajar SMA 70, Adfais mengatakan
dirinya sedang berada di kamar kecil dalam GOR Bulungan lalu mendapatkan
teriakan."Saya didalam, lalu terdengar teriakan ada serangan, saya
langsung keluar," ujar pelajar kelas XI IPS.Kompol Hando mengatakan perlu
adanya kerjasama dengan pihak sekolah dan orangtua agar tawuran dapat dicegah.
"Guru dan komite sekolah harus duduk bersama menyelesaikan masalah
ini," katanya.
Solusi untuk mengatasi tawuran
Kasus tawuran antar pelajar merupakan salah satu kasus yang sering dijumpai di masyarakat.
Seringkali para pelajar
bertindak bodoh dengan melakukan tawuran oleh hal-hal sepele. Fenomena ini merupakan masalah yang
timbul akibat dari perubahan nilai
yang dianut oleh segelintir pelajar . Pelajar pada umumnya tidak
menyukai ajaran kekerasan seperti tawuran
dan lain sebagainya, akan tetapi sebagian lain
menilainya secara
keliru akibat beberapa faktor antara lain
faktor pribadi atau internal, sekolah, keluar ga, dan lingkungan.
Oleh karena itu kasus tawur an antar pelajar yang selama
ini banyak terjadi merupakan sebuah masalah sosial, dikarenakan adanya perubahan nilai yang dianut sebagian pelajar yang
melakukan aksi tawuran ini.
Teori Dr
yfoos dia menyebutkan untuk mengatasi tawuran pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya har us diadakan
program yang meliputi unsur-unsur berikut:
. Tinggi Risiko Perilaku Diantara Remaja
-Penyalahgunaan zat
-Perilaku seksual
-Kekerasan
-Depresi
-kegagalan dalam sekolah
Perilaku berisiko tinggi dimulai lebih awal dari sebelumnya
Kendali Layanan Sekolah:
-Banyak perhatian individu
-Berat penekanan pada keterlibatan orang tua
-Layanan untuk orang tua
-Pusat kesehatan dan ruang keluarga sumber daya
-Setelah-kegiatan sekolah
-Budaya dan kegiatan masyarakat
-Apa yang berhasil dalam pencegahan kenakalan
Individu tingkat:
-Awal intervensi dengan anak-anak, orang tua
-Kereta tua, kunjungan rumah
-Melatih pemuda dalam keterampilan pemecahan masalah
-Kurikulum yang relevan
-Akademik penguat sesi
-Melibatkan remaja dalam perencanaan program
SUMBER:
-Penyalahgunaan zat
-Perilaku seksual
-Kekerasan
-Depresi
-kegagalan dalam sekolah
Perilaku berisiko tinggi dimulai lebih awal dari sebelumnya
Kendali Layanan Sekolah:
-Banyak perhatian individu
-Berat penekanan pada keterlibatan orang tua
-Layanan untuk orang tua
-Pusat kesehatan dan ruang keluarga sumber daya
-Setelah-kegiatan sekolah
-Budaya dan kegiatan masyarakat
-Apa yang berhasil dalam pencegahan kenakalan
Individu tingkat:
-Awal intervensi dengan anak-anak, orang tua
-Kereta tua, kunjungan rumah
-Melatih pemuda dalam keterampilan pemecahan masalah
-Kurikulum yang relevan
-Akademik penguat sesi
-Melibatkan remaja dalam perencanaan program
SUMBER:
Tribunnews.com
http://www.uiowa.edu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar